Surat Untuk Angkatan Muda Yang Sedang Mati Rasa dan Buta Spritual
Gays...
Engkau tentunya orang yang sangat
kelewatan, jikalau engkau memilih diam dan masa bodoh, kala melihat orang yang lapar berbicara, tentang sebab-sebab dari kesulitan-kesulitan hidupnya yang melilit dan mencekik.
Kau menjadi sosok yang sangat di luar konteks Kader, Jika memilih apatis ketika melihat Orang haus yang mengeluh akan sulitnya hidup dan susahnya cari makan di negri sebesar ini.
Kepadamu wahai pemilik masa depan bangsa, Engkau tentunya orang yang sangat Keterlaluan,
lalu membatasi jiwa muda dan memenjarakan luas imajimu,
Berpikir kreatif dan bertindak maju.
Hanya karena dengan alasan-alasan kecil semisal aturan-aturan yang mengikat dan tak sepihak
serta melalui proses-proses yang rumit dan tak dukung kemajuan.
Padahal pada dasarnya,
mental malas, mudah mengeluh,
Dan paling miris adalah berjiwa muda, Namun tidak punya keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda, yang membuat perubahan itu terasa kaku
Dan seolah berjalan di tempat.
Sadarlah...!
Indonesia hari ini,
pasti belum merdeka,
Jika angkatan muda di masa lalu,
mentalnya malas dan tidak punya nyali untuk melawan dan berontak melawan kebodohan dan penjajahan.
Istilah lazimnya "Mental pecundang dan Tak Mau Berpikir Untuk Bebas dari belenggu penjajahan..."
Jiwa muda itu,
bebas dan merdeka, Gays........
Untukmu Angkatan muda,
Engkau tentunya orang yang sangat jahat, Ketika melihat seorang Ibu sedang menyusui, menjerit meminta setetes air di lampu merah, ketika kehausan, Sambil sebelah tangannya memegang jualan koran, Dan kamu cepat-cepat menarik kaca helmmu. Atau membuang wajah di balik punggung pacarmu..
Untuk kamu yang anak orang kaya.
orang tuanya pejabat dan konglomerat, Untuk apa hidupmu dan apa makna tujuan hidupmu di dunia ini.... ?
Jika uang yang kau habiskan dengan teman-temanmu di klub malam dan belanja barang-barang mewah dan mahal, Sebagian besarnya adalah mungkin hasil rampok dan hasil peras keringat orang kecil dan buruh yang tak seimbang dari mental
korup dan rampok dari orang tua kalian...
Lalu kamu dengan bangga dan tepuk dada paling jagoan, makan dan hidup enak, belanja barang-barang mewah, lalu makan malam di restaurant mahal, meskipun di sekitarmu,
Ada sekelompok anak kecil sedang menunggu rebutan sisa makanan yang jatuh dari meja makanmu.
Lalu di depan parkir mobil mewahmu, nampak puluhan anak-anak kecil, berebutan makanan-makanan di tong-tong sampah dengan anjing dan kucing liar.
Lalu Engkau tertawa terpingkal-pingkal melihat mereka dari dalam mobilmu...
Wahai angkatan muda,
Yang mengaku diri terpelajar atau yang paling elit menamai diri kaum terdidik.
Engkau nantinya akan sangat menyebalkan, Jika dimasa mudamu,
Engkau habiskan waktumu secara sia-sia dan percuma.
Tidak ada guna. Dll.
Bermalas-malasan, cuek, masa bodoh, apatis, dll
Terjebak dalam ruang hampa dan semu dalam cengkraman dunia glamor, hedonisme, individualistik.
Apa yang bisa Negara ini
harapkan dari kalian yang "seolah"
Lupa diri ini...?
Yang kebiasaan masa mudamu adalah Malas belajar, malas membaca, dan bahkan malas menulis. Buta realitas. Miskin kasih.
Gelap cinta. Hampa spiritual. Dll.
Apalagi di era reformasi mileneal ini,
Menulis menjadi sebuah bentuk perlawanan dan alat perjuangan yang seharusnya itu jadi idealisme modernmu. Kawan....!
Apalagi hegemoni era digitilasasi menjadi Salah satu alat control sosial dan pembangunan dan merupakan salah satu alat perjuangan paling ampuh jika benar-benar Digunakan secara baik dan benar.
Namun jika tulisanku ini di luar
Konsep lemah kalian semua,
Bahkan tak sedikitpun tersentuh dan terjamah oleh nalar dan mata hatimu. Lalu dianggap tulisan tak ada dampak. Dll.
Pada akhirnya,
Saya harus berkata jujur dan apa adanya, Bahwa, Kelak kalian akan menjelma menjadi manusia milenial kerdil, Yang murahan dan gampang dibeli karena miskin ide dan kadarmu intelektualmu rendah dan di bawah standart.
Yang pada akhirnya,
hidupmu akan kaku berdialektika dengan kenyataan sehingga posisi tawar lemah. Mudah dibeli.
Dan terpaksa menjadi penjilat
pantat penguasa.
Dan pastinya,
Kamu akan sangat tertinggal di belakang Dalam segala hal dan semua aspek Kehidupan.
Karena gagal dan kalah berkompetisi dengan jaman yang serba kompetitif dan berdaya saing ini...
Menyedihkan bukan...?
Hal yang paling baik yang mungkin bisa kamu lakukan sebagai angkatan muda adalah, berusaha untuk tidak menjadi penyebab, dari kesulitan-kesulitan hidup orang lain.
Tidak dengan alasan apapun,
Apalagi dengan alasan kebanggaan diri yang semu... !
Bersikaplah sewajarnya dan apa adanya. sembari mengisi segala waktu dan masa mudamu dengan selalu berusaha berbuat baik dan berpikir positif setiap hari...!
Kepada orang lain yang mungkin membutuhkan, Bantulah dengan hati terbuka dan tulus ihklas.
Hindari perbuatan kurang baik,
kurangi pikiran-pikiran negatif dalam diri setiap hari...!
Belajarlah ...........belajar apa saja.!
Membacalah.....membaca apa saja.!
Menulislah........menulis apa saja.!
Lalu setelah itu,
mari kita sama-sama berbicara tentang kenyataan hari ini...!
Berbincang ringan tentang keadaan masa lalu, petik makna dan pelajaran. Kemudian setelah itu,
Mari..........!!!
kita bercerita tentang sebuah hari esok yang lebih baik dan syarat perubahan, Yang terbingkai dalam satu deretan panjang detak waktu dan kenangan.
Terurai dalam bentuk-bentuk perjuangan masa muda yang Keren, kreatif dan inovatif, yang itu kelak akan tertuang dalam narasi lembaran sejarah perjuangan dan kisah
masa muda yang bersejarah.
Jika itu semua telah terkira dan menemukan alasan untuk bersandar dalam sebuah kepastian CINTA untuk sebuah kesadaran diri yang utuh dan siap bangkit serta bergerak bersama.
Yakinlah,
Jika semua berjalan baik dan konsisten, Kelak...bidadarimu akan menjemputmu pulang dengan senyum para pemenang di atas mimbar kemenangan...
Semoga....
Tuhan memberkati...
by
N.T.
Narasi yang menciut nyali anak muda....sampai saat ini sudah sejauh mana anak muda berkarya untuk mengatasi persoalan yg di angakat dalam narasi ini.... ? Menarik.... Ini menggugah kedasaran moral
BalasHapusIni menciuut tapi menggugah kesadaran moral anak muda...perkerjaan selanjutnya adalah berani tdk anak muda bersuara saat kemapanan orang tua sudah semacam dogma. Salam.
BalasHapus